TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Di tengah harap cemas menunggu kabar dari posko informasi, Ahmad Ihsan (52) bersama keluarga berusaha tabah menerima kenyataan. Putranya, Arif Afandi (14), hingga kini masih belum ditemukan dalam musibah ambruknya mushala Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

“Kami sudah pasrah dan ikhlas,” kata Ahmad dengan suara lirih saat ditemui di Posko Informasi Tim SAR, Jumat (3/10/2025).

Ahmad menuturkan, Arif adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Selama tiga tahun terakhir, ia menempuh pendidikan di Ponpes Al Khoziny. Saat ini, Arif duduk di kelas tiga SMP. Kakaknya juga pernah menimba ilmu di ponpes Al Khoziny.

Menurut Ahmad, pihak pesantren telah menyampaikan permintaan maaf atas musibah yang menimpa para santri. 

“Pihak pondok sudah minta maaf, kami terima. Yang penting sekarang bagaimana anak-anak segera ditemukan,” harapnya.

Di hari kelima pasca tragedi, sejumlah keluarga atau wali santri masih bertahan di posko, menunggu setiap informasi dari tim SAR gabungan. Meski mengaku ikhlas, mereka tetap berharap proses evakuasi bisa segera menyingkap keberadaan santri yang masih terjebak di bawah reruntuhan. (*)