TIMES SIDOARJO – Isu ketegangan antara Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana menjadi sorotan publik dalam beberapa pekan terakhir. 

Menyikapi hal itu, Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo, Adam Rusydi, mengingatkan pentingnya soliditas keduanya demi kelancaran jalannya pemerintahan di Kota Delta.

Adam menegaskan, sebagai pemimpin daerah, Subandi dan Mimik dituntut untuk mengedepankan komunikasi yang sehat dan kolaboratif. Menurutnya, setiap potensi miskomunikasi sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama mencari solusi, bukan berujung pada ketegangan.

“Kami berharap kepemimpinan di Kabupaten Sidoarjo tidak diwarnai konflik. Kalau ada komunikasi yang terputus atau salah paham, sebaiknya bisa segera diredam dengan duduk bersama. Itu penting agar pemerintahan tetap stabil,” kata Adam saat ditemui di Sidoarjo, Selasa (23/9/2025).

Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur ini juga menekankan, masyarakat Sidoarjo membutuhkan pemimpin yang fokus bekerja, bukan sibuk dengan persoalan internal. Program prioritas yang sudah dijanjikan Subandi–Mimik, kata Adam, harus berjalan konsisten agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.

“Pak Bandi sudah menunjukkan kinerja, Bu Mimik juga. Keduanya punya keseriusan membangun Sidoarjo. Maka ini harus terus dilanjutkan dengan kolaborasi yang baik agar janji-janji politik mereka bisa terwujud,” ujarnya.

Sebagai partai pengusung pasangan Subandi–Mimik pada Pilkada lalu, Golkar Sidoarjo mengaku berkepentingan untuk mengawal keberhasilan keduanya dalam menepati janji politik melalui program prioritas mereka untuk masyarakat
kota Delta.  

“Golkar tentu berharap Subandi dan Mimik sama-sama menunjukkan kinerja menyelesaikan program prioritas mereka untuk masyarakat," tegasnya

"Masyarakat menunggu hasil nyata, bukan perbedaan yang meruncing. Kalau keduanya solid, program prioritas akan jauh lebih mudah terealisasi,” sambung Adam Rusydi.

Adam juga menyoroti sejumlah pekerjaan rumah besar yang harus segera ditangani pemerintah daerah. Ia menyebut arahan dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Mulai dari ketahanan pangan, penguatan koperasi Desa Merah Putih, implementasi MBG (Makan Bergizi Gratis), pengembangan Sekolah Rakyat, hingga program pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja.

Selain itu, menurut Adam, perbaikan birokrasi di lingkungan pemerintahan daerah juga harus menjadi prioritas. 

“Tantangan kita hari ini tidak kecil. Karena itu, komunikasi antara bupati dan wakil bupati harus berjalan baik. Mereka harus saling melengkapi, bukan saling berselisih,” jelasnya.

Adam mengingatkan, stabilitas politik dan kepemimpinan daerah berpengaruh langsung terhadap kepercayaan masyarakat. Jika pimpinan daerah solid, program pembangunan akan berjalan lebih cepat dan efektif. Sebaliknya, jika terjadi tarik-menarik kepentingan, masyarakat yang akan menjadi korban.

“Masyarakat butuh bukti kerja nyata, bukan konflik. Jadi bupati dan wakil bupati harus bisa meredam setiap potensi perbedaan. Duduk bersama adalah cara terbaik agar tidak ada ketegangan baru,” harapnya.

"Partai Golkar berharap Pak Subandi dan Bu Mimik Idayana dapat menguatkan kembali kebersamaan yang sudah terjalin sejak awal mereka diusung bersama. Harapan kita bersama, kepemimpinan di Sidoarjo benar-benar bisa fokus pada pembangunan yang bermanfaat bagi seluruh element masyarakat di Kabupaten Sidoarjo," kata Adam Rusydi. (*)