https://sidoarjo.times.co.id/
Berita

Pembangunan RSUD Sedati Sidoarjo Baru 3,7 Persen, Bupati Subandi Peringatkan Kontraktor

Selasa, 23 September 2025 - 14:01
Pembangunan RSUD Sedati Sidoarjo Baru 3,7 Persen, Bupati Subandi Peringatkan Kontraktor Bupati Sidoarjo Subandi saat sidak RSUD Sedati yang baru mencapai 3,7 persen. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Pembangunan RSUD Sedati di Sidoarjo, Jawa Timur, berjalan lambat. Dari 56 hari pekerjaan baru terbangun bagian dasar saja, sekitar 3,7 persen dari yang seharusnya 10 persen. Artinya ada kekurangan sekira 6,4 persen dari target.

Keterlambatan progres pembangunan rumah sakit tipe D tersebut terungkap setelah Bupati Sidoarjo Subandi dan Dinas Kesehatan, Bappeda dan Dinas Perkim CKTR turun langsung ke lokasi. 

"Kalau keterlambatan ini dibiarkan, kita kasian sama pengelola anggarannya, siapa? Ya Dinkes. Jadi jangan sampai kegiatan ini (pembangunan RSUD Sedati) wanprestasi," kata Bupati Subandi di lokasi, Selasa (23/9/2025). 

Bupati Subandi menanyakan kepada kontraktor pelaksana PT Ardi Tekindo Perkasa kenapa pembangunan RSUD Sedati berjalan lambat, alasannya tidak memiliki modal cukup.

"Inikan jadi persoalan, kalau kontraktor ini sudah lama bekerja, ya jangan sampai terjadi seperti itu. Dengan alasan tidak ada uang muka, akhirnya pekerjaan seperti ini (lambat)," ungkapnya. 

Dia menegaskan bahwa keterlambatan pembangunan akan sangat merugikan terhadap masyarakat. Pemkab Sidoarjo ingin memberikan layanan kesehatan yang baik, akhirnya tidak maksimal, karena pembangunan RSUD Sedati yang tidak sesuai target. 

Jika dalam beberapa Minggu ke depan tidak ada perkembangan yang signifikan, maka Bupati Subandi meminta Dinkes Sidoarjo untuk melakukan evaluasi, apakah akan tetap dilanjutkan atau tidak.

"Ya kan nanti ada kekhawatiran (tidak bisa selesai) ya sudah kita selesaikan (putus kontrak), daripada kedepan jadi persoalan," tegas Bupati Subandi. 

"Kan malu kita sebagai bupati kalau pembangunan ini gagal. Wong uangnya ada, iya kalau tidak ada uangnya. Ini tinggal mengerjakan saja, kalau tidak bisa cari kontraktor yang tepat," ucapnya. 

Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Lakhsmie Herawati menjelaskan bahwa RSUD Sedati ini menelan anggaran sekira Rp 51,7 miliar. 

Ia berjanji akan melakukan evaluasi secara rutin setiap Minggu untuk mencapai target pembangunan, karena kontrak kerja pembangunan RSUD Sedati sampai 7 bulan atau mulai Juli sampai Desember 2025. 

"Kami akan evaluasi progresnya setiap Minggu, karena masih ada minus 7 persen pekerjaan. Kami berharap kekurangan ini bisa segera dikerjar oleh kontraktor pelaksana supaya sesuai dengan target," ungkapnya.

Jika kontraktor PT Ardi Tekindo Perkasa tidak mampu mengerjakan sesuai kontrak maka, Dinkes Sidoarjo akan mengambil langkah tegas sesuai dengan prosedur. 

"Ini sudah menjadi atensi kita bersama untuk bisa menyelesaikan pembangunan RSUD Sedati tepat waktu," ujarnya. 

dr. Lakshmi menyampaikan, RSUD Sedati dibangun di lahan seluas lima ribu meter persegi dengan dilengkapi beberapa fasilitas seperti penyakit dalam, kesehatan anak, bedah dan Obstetri dan Ginekologi (Kandungan dan Kebidanan) 

"Fasilitasnya terdiri dari lima blok dengan gedung tiga lantai dan kapasitas 50 tempat tidur, berstatus rumah sakit kelas D," ucapnya. (*)

Pewarta: Syaiful Bahri 

Pewarta : Syaiful Bahri
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sidoarjo just now

Welcome to TIMES Sidoarjo

TIMES Sidoarjo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.