TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – 208 Personel Polresta Sidoarjo diterjunkan untuk mengamankan jalannya proses evakuasi dan pengangkatan material reruntuhan di ponpes Al-Khiziny, Kamis (2/10/2025).
Personel ditempatkan di sejumlah titik. Pengamanan tidak hanya terpusat di area pesantren, tetapi juga mencakup rekayasa lalu lintas. Anggota Satlantas Polresta Sidoarjo tampak mengatur arus kendaraan di sekitar simpang traffic light Maspion 2, Banjar Kemantren, Buduran.
Kabag Ops Polresta Sidoarjo Kompol M. Irfan mengatakan, pengamanan dilakukan bersama TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
“Ada 208 personel yang diturunkan untuk mendukung kelancaran evakuasi. Termasuk antisipasi rekayasa lalu lintas yang sehari sebelumnya sudah kami sampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain Polresta Sidoarjo, Polda Jawa Timur juga mengerahkan personel Sat Brimob untuk memperkuat pengamanan. Tim Dokkes Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo turut disiagakan di lokasi untuk mendukung proses identifikasi korban.
“Kami mohon dukungan dan pengertian masyarakat. Semoga proses evakuasi korban dan pengangkatan material reruntuhan dapat berjalan lancar,” kata Irfan.
Hingga hari ketiga, tercatat lima santri meninggal dunia dalam peristiwa ambruknya bangunan di Ponpes Al-Khoziny, dan sedikitnya 59 orang diperkirakan masih di bawah reruntuhan bangunan. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |