TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) terus mengerahkan berbagai upaya dalam evakuasi korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Salah satu teknologi yang diandalkan adalah drone thermal, perangkat canggih yang mampu mendeteksi keberadaan manusia melalui panas tubuh.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, mengatakan pemanfaatan drone thermal diharapkan mempercepat pencarian korban, terutama mereka yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
“Kita menggunakan teknologi untuk mendeteksi di mana ada korban yang masih memungkinkan hidup ataupun yang dinyatakan sudah meninggal," katanya, Kamis (2/10/2025).
Syafii menjelaskan, prinsip kerja drone thermal adalah menangkap radiasi panas tubuh manusia. Perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungan akan diterjemahkan oleh sensor kamera khusus dalam bentuk citra panas.
“Dengan begitu posisi korban dapat diketahui, meski tidak terlihat kasat mata,” ujarnya.
Apa Itu Drone Thermal?
Berdasarkan informasi umum (termasuk penjelasan teknis yang bisa ditemukan melalui pencarian internet), drone thermal adalah jenis drone yang dilengkapi kamera termal atau inframerah (IR) yang mampu menangkap radiasi panas objek di sekitarnya.
Kamera ini memetakan perbedaan suhu dalam bentuk citra visual, sehingga objek yang menghasilkan panas lebih tinggi seperti tubuh manusia akan tampak lebih terang atau kontras dibanding lingkungan sekitarnya.
Dalam kondisi minim cahaya, kabut, asap, reruntuhan, atau vegetasi, kamera biasa mungkin gagal mendeteksi keberadaan seseorang. Namun, kamera termal bisa “menangkap” sinyal panas tersebut dan membantu operator menentukan lokasi korban.
Fungsi dan Keunggulan Drone Thermal dalam Evakuasi
Pencarian di kondisi minim cahaya Drone thermal efektif saat malam hari atau dalam lingkungan gelap seperti di bawah reruntuhan atau puing bangunan.
Deteksi korban tersembunyi, bila korban tidak langsung terlihat (tertutup reruntuhan, terhalang debu atau material), kamera termal bisa mendeteksi panas tubuh mereka.
Pemetaan area berbahaya
Teknologi ini bisa menunjukkan titik panas abnormal, misalnya titik-kebakaran, ledakan panas, atau zona bahaya susulan.
Pemantauan tim evakuasi
Selain mencari korban, drone juga membantu memonitor jalur gerak tim evakuasi agar tetap aman dan efisien.
Keunggulan lain dari drone thermal yang sering dikemukakan dalam literatur dan artikel teknologi:
Efisiensi waktu: pencarian dengan drone dapat lebih cepat dibandingkan metode manual konvensional
Keamanan untuk petugas: drone dapat menjangkau area berbahaya tanpa harus menempatkan tim langsung ke titik rawan.
Data real-time: tim komando dapat melihat citra suhu langsung dari udara.
Presisi tinggi: kemampuan mendeteksi objek berdasarkan panas tubuh meningkatkan akurasi pencarian.
Fleksibilitas medan: bisa digunakan di area sulit, seperti bangunan runtuh, lereng, vegetasi padat. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |