TIMES SIDOARJO, SURABAYA – Ribuan santri dan jamaah larut dalam lantunan sholawat di halaman Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Senin (20/10/2025) malam. Dalam suasana penuh kekhusyukan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut hadir bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf memimpin gelaran Lirboyo Bersholawat dalam rangka menyambut Hari Santri 2025.
Khofifah menyebut peringatan Hari Santri setiap 22 Oktober bukan hanya seremonial, tetapi momentum untuk meneguhkan kembali peran dan tanggung jawab santri terhadap bangsa, negara, dan agama. Tahun ini, tema nasionalnya “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”.
“Tema ini mengingatkan kita bahwa santri selalu hadir di setiap fase penting sejarah bangsa. Dari masa perjuangan hingga kini, santri memiliki kontribusi besar menjaga nilai-nilai kemerdekaan,” ujar Khofifah di hadapan ribuan jamaah.
Menurutnya, pesantren memiliki posisi strategis dalam membangun karakter bangsa sekaligus memperkuat fondasi pendidikan nasional. Ia mencontohkan, Pondok Pesantren Lirboyo menjadi salah satu pusat lahirnya generasi berilmu dan berakhlak, yang turut mengisi kemerdekaan sejak masa penjajahan.
Khofifah juga mengapresiasi berbagai inisiatif lingkungan yang dilakukan di pesantren, seperti pengelolaan limbah dan pemilahan sampah.
“Kekuatan pesantren bukan hanya pada keilmuan dan spiritualitas, tapi juga pada kepedulian terhadap lingkungan. Dari sampah bisa jadi rupiah, dari kebersihan lahir keberkahan,” katanya.
Ia mengajak para santri agar terus berjuang di berbagai bidang politik, pendidikan, ekonomi, dan teknologi, sesuai dengan semangat Jatim BISA, akronim dari Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.
“Santri harus berdaya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, inklusif dalam bersosialisasi, sinergis dengan semua pihak, serta adaptif menghadapi zaman tanpa kehilangan nilai-nilai pesantren,” tegasnya.
Selain berpesan tentang pentingnya peran santri di masa depan, Khofifah juga mengajak jamaah mendoakan keselamatan bangsa, khususnya Jawa Timur, agar selalu dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari perpecahan.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf yang turut hadir dalam acara, mengobarkan semangat para santri untuk terus menjadi penjaga nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
“Siap bela Lirboyo, siap bela NU, siap bela Islam, siap bela Indonesia!” serunya disambut pekikan semangat ribuan santri dan santriwati.
Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudz menambahkan, kebersamaan di momen Hari Santri ke-10 ini menjadi ajang memperkuat persaudaraan antarsantri dan umat.
“Yang terpenting adalah saling menghargai dan mendukung. Jangan sampai kita terpecah-belah,” pesannya.
Acara Lirboyo Bersholawat juga dihadiri para pengasuh pesantren, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, serta jajaran Forkopimda dan ribuan jamaah Syekher Mania dari berbagai daerah. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |