TIMES SIDOARJO – Anggota DPR RI Komisi X Fraksi NasDem, Lita Machfud Arifin, mengunjungi Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pasca runtuhnya bangunan musala yang menelan 3 korban jiwa dan luka dari kalangan santri.
Dalam kunjungannya, Ketua DPW NasDem Jawa Timur ini menyerahkan santunan kepada pengasuh pesantren, KHR Abdus Salam Mujib. Ia juga menyalurkan ratusan paket logistik berupa nasi kotak untuk tim evakuasi, relawan, serta keluarga santri yang masih berada di lokasi.
Usai dari pesantren, Lita melanjutkan kunjungan ke RSUD Sidoarjo untuk menjenguk keluarga korban. Di rumah sakit, ia memberikan santunan dan memastikan jaminan pendidikan bagi anak-anak santri yang terdampak.
“Kami pastikan para korban, khususnya anak-anak, akan memperoleh beasiswa penuh mulai dari Program Indonesia Pintar (PIP) hingga Kartu Indonesia Pintar (KIP). Bahkan kami akan menjamin kuliah gratis hingga lulus sarjana,” ujar Lita, Selasa (30/9/2025).
Lita menambahkan, musibah ini adalah duka bersama. Ia berharap para korban yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, sementara keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Dalam kunjungan itu, Lita didampingi Sekretaris DPW NasDem Jatim, Aminnurokhman, serta Ketua DPD NasDem Sidoarjo, Muh Zakaria Dimas Pratama.
Zakaria menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa tersebut. Ia menilai musibah ini menjadi pengingat pentingnya perhatian serius terhadap sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pesantren.
“Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Sejak masa perjuangan kemerdekaan, pesantren berperan besar dalam mencerdaskan generasi, menjaga moral, dan menanamkan nilai kebangsaan. Karena itu, negara harus hadir mendukung keberlangsungan pesantren,” kata Zakaria.
Ia menegaskan, pesantren tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Negara, masyarakat, dan semua pihak harus berkomitmen memberikan perhatian penuh agar pendidikan di pesantren tetap terjaga dan bermartabat.
“Mari kita doakan bersama agar keluarga besar Pondok Pesantren Al-Khoziny diberi kekuatan dan ketabahan. Semoga Allah SWT mengganti dengan kebaikan dan keberkahan. Kami akan terus bergandeng tangan dengan masyarakat, pemerintah, dan pesantren untuk memperjuangkan pendidikan yang layak di negeri ini,” kata Zakaria. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |