TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Suasana di posko darurat Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih dipenuhi kepanikan bercampur harap. Di antara hiruk pikuk para relawan dan deru alat berat yang tak berhenti bekerja, keluarga korban terus menanti kabar dari petugas.
Namun, harapan itu harus melewati satu tahapan penting: identifikasi yang hati-hati. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menegaskan, meski jenazah sudah ditemukan, penyerahan kepada keluarga tidak bisa dilakukan begitu saja.
“Tidak serta merta begitu ditemukan langsung disampaikan kepada keluarga. Ada prosedur yang harus diikuti,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di media center darurat, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, pemeriksaan forensik dan administrasi tetap harus dijalankan untuk menghindari kesalahan fatal dalam identifikasi. Prosedur ini, kata dia, telah dijelaskan langsung kepada masyarakat dan orang tua santri terdampak.
“Langkah ini bukan untuk memperlambat, melainkan untuk memastikan setiap korban diidentifikasi dengan benar. Transparansi menjadi kunci agar kepercayaan publik terjaga,” tambahnya.
Data Basarnas per Jumat (3/10) mencatat, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi sembilan jenazah menggunakan metode manual dan dukungan alat berat. Total hingga Sabtu pagi, ada 167 orang tercatat sebagai korban. Dari jumlah itu, 104 orang selamat, 11 orang luka-luka, 13 orang meninggal dunia, sementara 45 orang masih dalam pencarian.
“Angka ini dinamis. Proses evakuasi masih berjalan, sehingga jumlah korban bisa berubah,” kata Suharyanto.
Di sisi lain, ratusan personel SAR terus bekerja siang dan malam. Mereka berpacu dengan waktu, di tengah puing-puing bangunan pesantren yang ambruk saat pengecoran lantai tengah berlangsung pada Senin (29/9) sore. Dugaan sementara, fondasi bangunan tak kuat menahan beban cor-coran, hingga akhirnya runtuh berlapis sampai ke lantai dasar.
Di balik data yang kian bertambah, derita keluarga korban menumpuk. Sejumlah orang tua santri masih bertahan di posko, menunggu kepastian. “Kami hanya ingin segera tahu, apakah anak kami selamat atau tidak,” ucap salah satu wali santri dengan suara tertahan.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BNPB: Identifikasi Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Tidak Bisa Instan
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |