TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Di tengah hiruk-pikuk proses evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, ada pemandangan yang menyejukkan hati. Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) Polresta Sidoarjo dengan sigap ikut membantu membersihkan area posko keluarga atau wali santri korban.
Para Polwan tampak memunguti plastik bekas makanan dan botol minuman yang berserakan di sekitar tenda posko. Mereka bergabung bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo serta relawan, bekerja bahu-membahu menjaga kebersihan area yang kini menjadi tempat berkumpulnya keluarga santri yang masih menunggu kabar anggota keluarganya.
Bagi AKP Arie Indriani, perwira Polwan Polresta Sidoarjo, kepedulian terhadap kebersihan merupakan bagian dari empati dan pelayanan kepada masyarakat, terutama di tengah situasi bencana.
“Kebersihan dan kenyamanan masyarakat di sekitar lokasi sangat penting. Ini tanggung jawab kita bersama, tidak hanya petugas kebersihan, tapi siapa pun yang ada di sini,” katanya, Sabtu (4/10/2025).
Ia menambahkan, menjaga kebersihan di area posko bukan sekadar soal lingkungan, tetapi juga tentang menjaga kesehatan dan semangat keluarga korban yang masih berjuang menghadapi duka.
“Kami ingin sedikit membantu agar suasana di posko lebih nyaman. Di tengah kesedihan, hal-hal kecil seperti ini bisa memberi ketenangan,” sambung Arie Indriani
Kehadiran para Polwan di lokasi pun disambut haru oleh para keluarga korban. Di tengah lelah dan cemas menunggu proses pencarian, tindakan sederhana itu menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendirian.
Di tengah bencana dan duka yang menyelimuti, aksi para Polwan Polresta Sidoarjo menjadi gambaran nyata bahwa kepedulian tidak selalu ditunjukkan lewat hal besar. Kadang, sejumput tindakan kecil yang dilakukan dengan hati, mampu menghadirkan secercah harapan bagi mereka yang sedang berduka. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |