TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Proses identifikasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kini dipusatkan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.

Sebelumnya, penanganan jenazah korban santri dilakukan di RSI Siti Hajar Sidoarjo. Namun, mulai Jumat (3/10/2025), seluruh pemeriksaan post mortem resmi dialihkan.

“Iya, kegiatan pemeriksaan post mortem dialihkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim,” kata Kepala Humas RSI Siti Hajar, Erli Mawar Nuraini, kepada Radar Sidoarjo.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawatu Yuwantina, menjelaskan pemindahan lokasi identifikasi ini merupakan hasil koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Dinkes Sidoarjo, Dinkes Provinsi Jatim, RSI Siti Hajar, Polda Jatim hingga BPBD Jatim.

“Pemindahan ini banyak pertimbangan, terutama dari sisi fasilitas, tenaga ahli, dan aspek keamanan,” ujarnya.

Menurutnya, RS Bhayangkara Polda Jatim memiliki sarana prasarana lebih lengkap, termasuk tim forensik yang siap menangani proses identifikasi korban. 

Selain itu, keterbatasan lahan dan faktor keamanan di RSI Siti Hajar juga menjadi alasan utama pemindahan.

Keputusan ini juga telah dikonsultasikan kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang memberikan persetujuan agar proses identifikasi dipusatkan di RS Bhayangkara.

“Karena dipastikan akan banyak keluarga korban yang datang, kami konsultasikan dengan beliau (Gubernur Jatim, red). Dan beliau menyetujui agar dialihkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim,” ucapnya (*)