TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-11 dengan doa bersama yang penuh khidmat di halaman utama kampus yang terletak di kawasan Lingkar Timur, Sidoarjo.
Harlah Unusida dihadiri langsung jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, PC Muslimat NU Sidoarjo, Badan Pengelola Pendidikan (BPP) Unusida, civitas akademika, dosen, hingga mahasiswa kampus Nahdlatul Ulama ini.
Suasana haru dan syukur terasa ketika tahlil dan doa dipanjatkan bersama-sama. Bagi Unusida, doa bersama bukan sekadar agenda tahunan, tetapi refleksi spiritual atas perjalanan selama 11 tahun berdiri serta harapan untuk terus maju sebagai kampus kebanggaan Nahdliyin.
Kepada TIMES Indonesia, Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, menekankan bahwa usia 11 tahun menjadi simbol konsistensi, pertumbuhan, dan kontribusi nyata kampus terhadap dunia pendidikan, khususnya di lingkungan NU dan Kabupaten Sidoarjo.
"Alhamdulillah, selama setahun terakhir Unusida menorehkan berbagai capaian membanggakan. Mulai dari peningkatan akreditasi program studi, kenaikan jumlah mahasiswa baru hingga 23 persen, hingga keberhasilan meraih hibah penelitian dan pengabdian masyarakat dari Kemdikbudristek secara nasional," ujar Fatkul Anam, Jumat (4/7/2025).
Anam sapaan akrab Rektor Unusida ini juga menyampaikan bahwa Unusida semakin diperhitungkan secara regional maupun nasional, termasuk dalam program-program kolaborasi internasional melalui LLDIKTI.
"Kepercayaan masyarakat yang terus meningkat adalah hasil kerja keras semua pihak—tenaga pendidik, mahasiswa, hingga dukungan penuh keluarga besar NU. Doa bersama ini mengingatkan kita bahwa semua prestasi ini tak lepas dari berkah Allah SWT," tambahnya.
Sementara, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Nyai Dra. Hj. Ainun Jariyah, turut mengapresiasi pesatnya perkembangan Unusida. Ia mengajak warga Nahdliyin untuk mempercayakan pendidikan putra-putri mereka di kampus ini.
"Sebagai warga NU, kita punya tanggung jawab moral untuk memperkuat lembaga pendidikan milik kita sendiri. Mari kita sekolahkan anak cucu kita di Unusida, yang tak hanya mengajarkan ilmu dunia tetapi juga membentuk akhlak dengan nilai Ahlussunnah wal Jamaah," tegasnya.
Terpisah, Ketua PCNU Sidoarjo, KH. Zainal Abidin, menyebut Unusida sebagai salah satu aset NU yang patut dibanggakan.
"Baru 11 tahun berdiri, tapi mahasiswanya sudah menembus ajang inovasi internasional, dosennya aktif dalam forum akademik dunia, dan kampus ini semakin diperhitungkan secara luas," ungkapnya.
Ia menambahkan, penting bagi Unusida untuk terus menjaga identitas ke-NU-an agar nilai Islam moderat tetap menjadi fondasi dalam membentuk generasi penerus bangsa.
Acara doa bersama ini juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antara sivitas akademika dengan tokoh NU, sekaligus menanamkan nilai spiritual dan kebangsaan kepada mahasiswa.
"Doa adalah kekuatan spiritual yang akan menguatkan langkah kita menghadapi tantangan ke depan," tutur KH Zainal
Kegiatan ditutup dengan penyerahan duplikat prestasi Unusida kepada BPP Unusida, PCNU Sidoarjo, dan PC Muslimat NU Sidoarjo, dilanjutkan ramah tamah sederhana. Semangat Harlah ke-11 kian menegaskan komitmen Unusida untuk mencetak generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan sosial.
"Insya Allah, Unusida akan terus bersinar dan memberi manfaat luas bagi umat, bangsa, dan dunia," kata KH. Zainal. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |