TIMES SIDOARJO, JAKARTA – Penyakit katarak yang selama ini dikenal sebagai gangguan mata pada usia lanjut, kini mulai banyak menyerang kalangan muda. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Bekasi, dr. Irsad Sadri, Sp.M, mengungkapkan bahwa tren tersebut dipicu gaya hidup tidak sehat serta meningkatnya angka penderita diabetes.
“Tren katarak kini mulai muncul pada usia lebih muda akibat pola hidup tidak sehat, meski sebagian besar tetap dialami lansia,” kata dr. Irsad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/9/2025), melansir Antara.
Menurutnya, katarak bukan lagi penyakit yang hanya mengincar manula, melainkan juga mulai muncul pada usia produktif. Kondisi ini membuat risiko kebutaan akibat katarak di Indonesia semakin tinggi.
“Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan dengan prevalensi yang terus meningkat. Edukasi dan deteksi dini adalah langkah penting agar tidak berujung pada kebutaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa operasi katarak modern saat ini menggunakan teknik fakoemulsifikasi tanpa jahitan. Metode ini memungkinkan pasien pulih lebih cepat dan bisa kembali beraktivitas normal.
Masih melansir Antara, Chief Business Development Officer PHG, Yoseph Bambang Pamungkas, menyampaikan bahwa katarak bukan hanya persoalan medis, tetapi juga sosial. Dengan deteksi dini, pemeriksaan rutin, serta pola hidup sehat, risiko kebutaan bisa ditekan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Katarak Kini Marak Serang Usia Muda
Pewarta | : Ferry Agusta Satrio |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |