TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Sidoarjo Subandi turun langsung memantau pelaksanaan pasar murah di Sedatigede, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Gubernur Khofifah ingin memastikan distribusi sembako, terutama beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang di banderol Rp 11 ribu/kilogram, lebih rendah dari harga eceran tertinggi di Rp12.000/kg.

"Kami ingin memastikan distribusi sembako, khususnya beras, bisa dijangkau masyarakat dengan harga yang meringankan,” ucap Khofifah. 

Menurut Khofifah, beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tidak boleh sampai kehabisan. Untuk itu, dia memastikan stok beras SPHP di pasar murah Sedati ini sebanyak 10 ton.

"Insyaallah stok beras masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami berharap bisa menekan inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga pangan,” ucapnya.

Mantan Menteri Sosial itu berpesan untuk melaksanakan pasar murah sebaiknya jauh dari lokasi pasar tradisional. Sehingga tidak sampai mengganggu para pedagang dan harga tetap stabil. 

“Untuk itu saya selalu berpesan jika membuka pasar murah, usahakan jauh dari pasar tradisional,” ujarnya.

Sementara, Bupati Sidoarjo Subandi mengapresiasi langkah cepat Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang turun langsung memantau pasar murah untuk kebutuhan masyarakat. 

"Kami Pemkab Sidoarjo juga akan turun ke pasar-pasar untuk stabilisasi harga-harga kebutuhan pokok, agar tidak sampai membebani masyarakat," imbuh Subandi. 

Selain meninjau pasar murah, Gubernur Khofifah bersama Bupati Subandi juga membagikan beras secara gratis kepada lansia yang tinggal di sekitar lokasi pasar murah.

Untuk diketahui, harga-harga sembako di pasar murah seperti gula dijual dengan harga Rp14.000/kilogram, HET Rp16.000/kg dan minyak goreng dengan HET Rp16.000/liter dijual Rp13.000/liter. (*)