TIMES SIDOARJO, MALANG – Kepeduliannya pada komunitas sosial yang berfokus pada advokasi, pemberdayaan, dan penguatan anak disabilitas beserta keluarganya, menjadikan Dr dr Ariani, MKes, SpA(K) diganjar Anugerah TIMES Indonesia 2025 (ATI 2025).
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas konsistensi gerakan dokter spesialis anak di Divisi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial RS Saiful Anwar Malang itu yang berawal dari House of Fatimah Child Center, klinik tumbuh kembang holistik yang ia dirikan pada 2011
dr. Ariani menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi penguat bagi dirinya dan tim untuk terus memperluas inovasi di bidang layanan kesehatan anak berkebutuhan khusus.
“Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan program bagi anak-anak dengan disabilitas. Kreativitas dalam layanan kesehatan harus menjadi inspirasi bagi banyak pihak agar semakin banyak anak yang memperoleh pendampingan optimal,” ujar dr. Ariani yang meraih The Innovation Hub Award kategori Physicians for Children with Special Needs dalam acara yang digelar di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kamis (27/11/2025).
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini menambahkan bahwa inovasi dalam layanan kesehatan tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga pada pemberdayaan keluarga, kolaborasi lintas sektor, dan penyediaan fasilitas yang ramah bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Apresiasi ATI 2025
Ketua Penyelenggara ATI 2025 Deasy Mayasari menegaskan bahwa pemilihan dr. Ariani bukan tanpa alasan. .
Dari sanalah dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini menyaksikan langsung banyaknya keluarga Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang terpuruk, bukan hanya karena kondisi anak, tetapi juga akibat stigma sosial yang menutup semua pintu.
"Kami melihat perjuangan dr. Ariani yang sangat komprehensif. Beliau tidak hanya menangani pasien di klinik, tetapi juga membangun sebuah ekosistem support system yang kuat untuk keluarga ABK," kata Deasy.
"Dedikasinya melampaui tugas klinis seorang dokter; ini adalah gerakan kemanusiaan yang menyentuh akar persoalan," sambungnya seraya menyebutkan gelaran ATI tahun ini merupakan yang ke-9 digelar.
Deasy menambahkan, kerja nyata dr. Ariani sejalan dengan visi ATI 2025 untuk menemukan dan mengapresiasi para pembawa perubahan di masyarakat.
"Figur seperti dr. Ariani adalah representasi dari pahlawan masa kini yang dengan tekun membuka jalan bagi inklusivitas," kata Deasy.
"Penghargaan ini kami berikan sebagai bentuk pengakuan dan sekaligus motivasi bagi praktisi lain untuk turut berkontribusi, karena kolaborasi kitalah yang akan menciptakan dampak lebih besar bagi masa depan anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia," kata imbuhnya.
Dengan penghargaan ini, diharapkan gaung perjuangan dr. Ariani dapat semakin meluas, menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam membangun lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi setiap anak. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Raih ATI 2025, dr Ariani: Inovasi Layanan Anak Berkebutuhan Khusus Harus Semakin Diperluas
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |