TIMES SIDOARJO, MAJALENGKA – Upaya Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka) dalam memperkuat reformasi birokrasi kembali menemukan momentumnya.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Majalengka secara resmi meluncurkan inovasi Manajemen Talenta ASN yang diberi nama Matalensa, Senin (22/12/2025).

Peluncuran program strategis ini dilakukan langsung oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH, sebagai penanda dimulainya implementasi manajemen talenta ASN berbasis sistem merit di lingkungan Pemkab Majalengka.

Kepala BKPSDM Kabupaten Majalengka, Ikin Asikin, SIP, MIP, menegaskan bahwa Matalensa dirancang sebagai fondasi baru dalam pengelolaan sumber daya manusia aparatur yang objektif, transparan, dan berkelanjutan.

Program ini, menurut Ikin Asikin menempatkan potensi, kompetensi, dan kinerja ASN sebagai indikator utama dalam pengembangan karier dan pengisian jabatan.

"Ke depan, kenaikan pangkat dan pengembangan karier ASN tidak lagi semata administratif, tetapi berbasis pemetaan potensi, kompetensi, dan kinerja yang terukur dan sistematis," ujar Ikin.

Melalui Matalensa, BKPSDM Majalengka membangun talent pool yang akurat sebagai dasar suksesi kepemimpinan birokrasi, sekaligus memperkuat perencanaan kebutuhan ASN yang selaras dengan arah pembangunan daerah.

Implementasi ini juga diharapkan melahirkan birokrasi yang adaptif dan berorientasi pada kualitas pelayanan publik. Sebagai tahap awal, BKPSDM telah melaksanakan pemetaan ASN melalui pengumpulan, verifikasi, dan pengolahan data kualifikasi, kompetensi, serta kinerja

Diantaranya mencakup jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, hingga jabatan fungsional muda dan madya di luar sektor pendidikan dan kesehatan.

Pemetaan ini menjadi pijakan penting dalam membangun ekosistem manajemen talenta yang terus diperbarui secara bertahap dan berkelanjutan, sejalan dengan penguatan sistem pendukung berbasis digital melalui SIASN BKN.

Bupati Majalengka Eman Suherman menegaskan, bahwa manajemen talenta bukan sekadar program administratif, melainkan strategi jangka panjang dalam mencetak pemimpin birokrasi masa depan yang unggul, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik.

"Setiap ASN harus ditempatkan sesuai potensi, kompetensi, dan rekam jejak kinerjanya. Ini adalah bagian dari reformasi birokrasi dan sejalan dengan visi Majalengka Langkung SAE," tegasnya. (*)