TIMES SIDOARJO, JAKARTA – Kiprah kemanusiaan warga negara Indonesia di kancah internasional kembali mendapat pengakuan. Relawan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan menerima penghargaan kemanusiaan dalam Festival Tarian Budaya dan Apresiasi Relawan Guangfu yang digelar di Keelung, Minggu (21/12/2025).
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi nyata relawan PCINU Taiwan yang terdiri dari unsur LAZISNU (Lazis Care) Taiwan, GP Ansor, dan Banser NU Taiwan dalam membantu proses pemulihan pascabencana alam di wilayah Guangfu, Hualien, pada September 2025 lalu.
Aksi tersebut dinilai merepresentasikan nilai ukhuwah insaniyyah sekaligus memperkuat diplomasi rakyat antara Indonesia dan Taiwan.

Kegiatan apresiasi ini diprakarsai oleh Chiayi Chang Gung University of Science and Technology (CGUST) bekerja sama dengan Departemen Ketenagakerjaan Pemerintah Keelung, KDEI Taipei, Pustaka Bergerak, Rerum Novarum Center, KMFU, serta PCINU Taiwan Ranting Keelung.
Wen Cheng-Hsing, Perwakilan Department of General Education CGUST, mengungkapkan bahwa kehadiran relawan Indonesia memberikan dampak besar, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional bagi masyarakat terdampak bencana.
“Kami sangat terharu atas kepedulian para relawan, khususnya warga negara Indonesia, yang rela meluangkan waktu liburnya untuk membantu membersihkan dan memulihkan kampung halaman kami di Guangfu,” ujar Wen Cheng-Hsing.
Ia menambahkan, aksi solidaritas lintas negara tersebut menjadi fondasi penting dalam membangun hubungan persahabatan yang lebih erat.
“Kami berharap hubungan antara Taiwan dan Indonesia ke depan semakin kuat dan saling menguatkan,” katanya.
Apresiasi serupa juga datang dari elemen masyarakat sipil. Jason Lee, Ketua Rerum Novarum Center, melalui akun media sosialnya menyebut relawan PCINU Taiwan sebagai simbol solidaritas global.
“Terima kasih kepada para ‘superhero Indonesia’. Di saat Guangfu Hualien berduka, mereka hadir dengan tubuh berlumuran lumpur untuk membantu pemulihan,” tulis Jason Lee.
Sebagai bentuk penghormatan dan timbal balik, mahasiswa keperawatan dari Chang Gung University (CGU) turut memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh WNI yang hadir dalam acara tersebut. Layanan ini disediakan khusus sebagai ungkapan terima kasih atas dedikasi dan ketulusan relawan Indonesia.
Sementara itu, Susilo, Ketua PC GP Ansor Taiwan yang mewakili para relawan, menegaskan bahwa keterlibatan mereka murni dilandasi panggilan kemanusiaan.
Menurutnya, nilai kepedulian sosial melampaui batas geografis dan identitas kebangsaan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pekerja migran Indonesia tidak hanya hadir sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai bagian dari solusi sosial. Membantu sesama adalah tanggung jawab kemanusiaan yang tidak mengenal batas negara,” tegas Susilo, Kamis (25/12/2025).
Ia menyebut, penghargaan ini menjadi motivasi kolektif bagi PCINU Taiwan untuk terus berperan aktif dalam kerja-kerja sosial dan kemanusiaan.
Kolaborasi lintas organisasi, menurutnya, menjadi kekuatan utama dalam membangun citra positif warga Indonesia di luar negeri.
Melalui aksi ini, PCINU Taiwan dinilai berhasil memosisikan pekerja migran Indonesia sebagai aktor diplomasi rakyat yang berkontribusi nyata bagi masyarakat lokal.
"Tidak sekadar bekerja, mereka hadir membawa nilai solidaritas, empati, dan persaudaraan universal," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PCINU Taiwan Raih Penghargaan CGUST atas Aksi Pemulihan Pascabencana di Guangfu
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Hainorrahman |