TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Sidoarjo terus memperkuat barisan kader muda untuk beradaptasi dengan transformasi politik berbasis digital melalui workshop media sosial dan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Kegiatan literasi politik digital ini diikuti 110 kader muda partai besutan Muhaimin Iskandar ini dengan menghadirkan narasumber Irfan Yudotomo seorang Branding Expert dan trainer digital marketing serta Haris Febriansyah Rizani dari Media Center DPW PKB Jawa Timur di Hotel Luminor Sidoarjo, Rabu malam (17/12/2025).
Ketua DPC PKB Sidoarjo, Abdillah Nasih, menegaskan bahwa penguasaan media digital merupakan kebutuhan mendesak dalam menghadapi dinamika politik Indonesia. Menurutnya, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan media sosial akan menjadi fondasi utama strategi politik modern.
“Perubahan zaman berlangsung sangat cepat. Kalau partai politik tidak mengikuti perkembangan digital, maka akan tertinggal. Pemanfaatan AI bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan yang wajib disiapkan mulai sekarang,” sebut Abdillah Nasih.

Nasih yang juga Ketua DPRD Sidoarjo itu menambahkan ruang digital kini menjadi arena persaingan politik yang sangat dinamis. Media sosial memungkinkan masyarakat membentuk opini secara real time, sehingga setiap kader harus mampu memahami karakter tiap platform untuk membangun komunikasi politik yang efektif.
“Kader harus tahu bagaimana bekerja di tiap platform. Instagram untuk visual, Facebook untuk komunitas, dan TikTok untuk konten kreatif pendek. Semua memiliki peran penting dalam membangun citra dan pesan politik PKB,” ujarnya.
Namun, Cak Nasih juga mengingatkan bahwa hadirnya media digital tidak lepas dari tantangan besar. Ancaman penyebaran hoaks, polarisasi, hingga kejahatan siber menjadi potensi yang bisa merugikan partai dan kader apabila tidak dikelola dengan bijak.
“Tidak cukup hanya aktif. Kader juga harus bertanggung jawab. Media sosial itu cepat menyebar. Kalau datanya salah, dampaknya langsung terasa. Maka akurasi dan transparansi adalah kunci,” tegasnya.
Lebih jauh, Politisi asal Kecamatan Waru juga memaparkan pentingnya strategi komunikasi digital yang terukur. Pemanfaatan data analitik, manajemen konten profesional, serta narasi politik yang konsisten dinilai dapat memperkuat citra dan efektivitas komunikasi.
Teknologi AI disebut menjadi alat bantu strategis untuk memetakan segmentasi audiens dan merumuskan kebutuhan komunikasi yang tepat sasaran.
“Kita ingin PKB semakin dekat dengan masyarakat. Semakin mudah diakses, semakin terbuka, dan semakin relevan dengan kebutuhan publik. Itu tujuan strategi digital kita,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, seluruh peserta terlibat dalam sesi praktik seperti simulasi kampanye digital, analisis konten, studi kasus, dan evaluasi performa media sosial.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kader dalam membaca situasi digital sekaligus memperkuat peran mereka sebagai jembatan komunikasi antara PKB dan masyarakat akar rumput.
“Teman-teman muda ini adalah energi baru PKB. Mereka akan menjadi penggerak utama di tingkat bawah, penyebar informasi yang kredibel, dan pembentuk opini yang positif. Dengan pemahaman digital yang kuat, kita optimistis PKB akan semakin relevan di masa depan,” pungkas Abdillah Nasih (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hadapi Era Politik Digital, PKB Sidoarjo Bekali Ratusan Kader Muda Literasi Media Sosial dan Teknologi AI
| Pewarta | : Syaiful Bahri |
| Editor | : Deasy Mayasari |