https://sidoarjo.times.co.id/
Berita

NIK Keluarga Tak Bisa Dipakai sebagai Data Tambahan Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny

Minggu, 05 Oktober 2025 - 22:16
NIK Keluarga Tak Bisa Dipakai sebagai Data Tambahan Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny RS Bhayangkara Polda Jatim menerima 46 kantong jenazah korban robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, terhitung sampai pukul 21.30 WIB, Minggu (5/10/2025).(Foto : Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)

TIMES SIDOARJO, SURABAYA – Tim DVI Polda Jatim kembali berhasil melaksanakan identifikasi dua jenazah santri Ponpes Al Khoziny, yang merupakan warga Bangkalan dan Surabaya. 

Keduanya teridentifikasi melalui gigi, medis, properti dan barang kepemilikan yang cocok dengan korban.

Korban meninggal bernama Nurudin, jenis kelamin laki-laki, berusia 13 tahun. Alamat korban di Jalan Karang Gayam Blega, Bangkalan.

Jenazah kedua dengan no post mortem (PM) RSB 021 teridentifikasi melalui gigi, medis, properti, sidik jari dan cocok dengan data ante mortem (AM) 035, Ahmad Rizalulhaq (16), warga Jalan Dapuan Baru I/57, Kota Surabaya. 

Menurut Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol. Dr. dr. Mohammad Khusnan Marzuki, data korban kantong jenazah yang dikirim ke RS Bhayangkara Polda Jatim sejumlah 46 kantong. Sedangkan korban meninggal 51. 

“Dari 44 kantong jenazah ada yang body part 4, yang teridentifikasi dua jenazah,” ujar Kombes Pol Khusnan saat press conference di RS Bhayangkara Polda Jatim,  MInggu (5/10/2025). 

Terkait dengan tes DNA yang dikirim Sabtu (4/10/2025) ke Mabes Polri, Kombes Pol Khusnan mengatakan, pengambilan tes dilakukan dua hari yang lalu karena pihak RS. Bhayangkara masih menerima jenazah pada Minggu (5/10/2025) pagi hingga petang.

“Tidak ada penundaan dalam pengiriman sampel jenazah. Begitu jenazah datang, kami langsung melakukan pegambilan sampel,” ujarnya. 

Terkait percepatan identifikasi, Kabid Dokkes melakukan pengambilan sampel keluarga terlebih dahulu, kemudian dilakukan tes DNA.  “Pengambilan sampel keluarga ini untuk upaya jemput bola, jadi terlambat bukan karena tidak ada penundaan," tuturnya. 

Sementara terkait banyaknya pertanyaan dari keluarga korban mengenai lambatnya penanganan yang di lakukan Tim DVI, Kombes Pol Khusnan mengungkapkan, proses identifkasi dilakukan kehati-hatian. Dibutuhkan data dari keluarga untuk pembanding.  

“Kedua-duanya kita kirim (sampel) jadi tidak penundaan, secepat mungin dan seteliti mungkin kami kerjakan untuk identifikasi ini,” tuturnya. 

Sementara kelengkapan data dari keluarga tidak diperlukan NIK, alasannya, Tim INAFIS tidak membutuhkan data korban dari nomor NIK yang tertera di kartu keluarga, hanya sidik jari yang dibutuhkan. 

Dalam kesempatan yang sama, Kabid DVI Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Wahyu Hidayati mengatakan, kebutuhan KTP sebetulnya untuk kebutuhan sidik jari. Sedangkan anak-anak yang belum punya KTP, sidik jarinya tidak terdaftar. 

“Anak-anak yang belum punya KTP kan sidik jarinya belum terdaftar meski NIK sudah tertera di kartu keluarga, sehingga NIK memang ada tapi tidak bisa dipakai untuk identifikasi,” ujar perwira menengah melati tiga ini. 

Diketahui, proses identifikasi yang dilakukan Tim DVI untuk jenazah yang tiba pada hari ini, sampelnya akan dikirimkan besok, Senin (6/10/2025) ke Mabes Polri.

RS Bhayangkara Polda Jatim telah menerima total 46 kantong jenazah korban robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, terhitung sampai pukul 21.30 WIB, Minggu (5/10/2025) malam. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sidoarjo just now

Welcome to TIMES Sidoarjo

TIMES Sidoarjo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.