https://sidoarjo.times.co.id/
Berita

Mahenda Abdillah: Sekolah Wirausaha Aisyiyah Harus Jadi Inkubator Pengusaha Beretika

Senin, 19 Mei 2025 - 21:45
Mahenda Abdillah: Sekolah Wirausaha Aisyiyah Harus Jadi Inkubator Pengusaha Beretika Mahenda Abdillah Kamil saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Reuni dan Silaturahmi SWA yang digelar oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo. (FOTO: Istimewa)

TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Pengusaha muda asal Sidoarjo, Mahenda Abdillah Kamil, mendorong para alumni Sekolah Wirausaha Aisyiyah (SWA) untuk terus berinovasi, mengembangkan diri, serta membawa nilai kebermanfaatan dalam setiap aktivitas usaha yang dijalankan. Menurutnya, semangat wirausaha di kalangan perempuan Aisyiyah harus menjadi motor penggerak ekonomi umat, terutama di tingkat akar rumput.

Pernyataan itu disampaikan Mahenda saat menjadi salah satu narasumber utama dalam kegiatan Reuni dan Silaturahmi SWA yang digelar oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo, yang di Aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Acara tersebut dihadiri oleh ratusan alumni dan pelaku UMKM binaan SWA dari berbagai angkatan.

Reuni-dan-Silaturahmi-SWA-2.jpg

Mahenda yang saat ini menjabat sebagai Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyampaikan bahwa program SWA merupakan salah satu contoh nyata kontribusi organisasi perempuan dalam membentuk wirausahawan tangguh dan mandiri.

“Langkah kecil yang dijalani dengan nilai dan keberanian bisa menjadi pijakan besar bagi kemandirian umat. Aisyiyah memiliki kekuatan luar biasa untuk menggerakkan ekonomi umat dari akar rumput,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

Dalam pemaparannya, Mahenda membagi materi menjadi tiga pokok penting sebagai fondasi utama dalam perjalanan wirausaha, yakni lingkungan, mentor, dan kegigihan.

Reuni-dan-Silaturahmi-SWA-3.jpg

Pertama, mengenai lingkungan, Mahenda menegaskan bahwa lingkungan yang mendukung sangat menentukan kesuksesan seorang pelaku usaha. Dalam hal ini, SWA berperan sebagai inkubator bisnis yang strategis di lingkungan Muhammadiyah.

“Temukan lingkungan wirausaha yang suportif. SWA adalah wadah tumbuhnya para pelaku UMKM perempuan. Ini harus terus dimanfaatkan sebagai ekosistem untuk saling belajar dan menguatkan,” jelasnya.

Kedua, Mahenda menekankan pentingnya keberadaan mentor. Menurutnya, setiap pengusaha pemula membutuhkan figur pembimbing yang mampu memberikan arah, evaluasi, serta mendorong akselerasi usaha.

“Setiap pengusaha pemula harus menemukan mentor. Sosok ini penting sebagai penuntun sekaligus pembuka jaringan yang mungkin tak terjangkau jika kita berjalan sendiri,” imbuhnya.

Ketiga, kegigihan adalah prinsip dasar yang menurut Mahenda tak bisa ditawar dalam dunia usaha. Ia mengingatkan bahwa dalam menjalankan bisnis, kesungguhan dan daya juang pribadi menjadi penentu utama.

“Tidak ada yang paling peduli dengan bisnis kita kecuali diri kita sendiri. Oleh karenanya, kesungguhan dalam menjalankan usaha adalah harga mati,” tegasnya.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat Sekretaris DPD Partai Nasdem Sidoarjo ini mengajak para alumni SWA untuk terus menjalin kolaborasi lintas pelaku usaha dan memperkuat komunitas. Menurutnya, membangun ekosistem bisnis yang sehat dan beretika merupakan kunci dalam menciptakan ekonomi umat yang berkeadilan.

“Ini menjadi momentum penting untuk menguatkan jejaring usaha, memperkokoh solidaritas, serta meneguhkan kembali semangat kemandirian ekonomi di kalangan perempuan Aisyiyah di Kota Delta,” ujar Mahenda.

Ia menambahkan, kegiatan reuni ini tak hanya menjadi ajang temu kangen, melainkan forum aktualisasi dan pengembangan diri yang produktif.

“Kita saling tukar pengalaman, diskusi, hingga merancang peluang kolaboratif. Dari sinilah semangat dan ide-ide baru akan lahir dan menghidupi gerakan wirausaha perempuan,” harapnya.

Mahenda berharap SWA tidak hanya berhenti sebagai pelatihan kewirausahaan, tetapi menjadi institusi pembentuk karakter pengusaha yang tangguh, beretika, dan memiliki kepedulian sosial.

“Melalui semangat kemandirian dan jejaring yang terus diperkuat, SWA tak hanya mencetak entrepreneur, tetapi juga agen perubahan sosial yang mampu menggerakkan ekonomi keumatan dari tingkat lokal hingga nasional,” tuturnya.

Ia juga menyebut, peran SWA dan Aisyiyah sangat relevan dengan program prioritas pemerintah dalam pengembangan ekonomi kerakyatan.

“Ini bagian dari mendukung program strategis pemerintah dalam membangun ekonomi berbasis komunitas dan UMKM. Kekuatan ekonomi bangsa ada pada lapisan bawah. Dan Aisyiyah sudah memulainya sejak lama,” pungkas Mahenda. (*)

Pewarta : Rudi Mulya
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sidoarjo just now

Welcome to TIMES Sidoarjo

TIMES Sidoarjo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.