TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Evakuasi korban Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo sudah tuntas setelah seluruh korban ambruknya musala berhasil ditemukan.
Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny, KH. Zainal Abidin mewakili keluarga pengurus pesantren menyampaikan permintaan maaf atas musibah ambruknya gedung mushola tersebut.
“Saya mewakili keluarga ndalem (pengasuh ponpes), menyampaikan belasungkawa dan mohon maaf yang sebesar-besarnya manakala pelayanan kami kepada para santri dan masyarakat belum maksimal,” katanya, Selasa (7/10/2025).
Menurut Kiai Zainal, para santri yang gugur merupakan penuntut ilmu yang meninggal dalam keadaan mulia karena sedang mencari ilmu dan dalam keadaan suci usai shalat ashar berjamaah.
“Kami yakin dan berani bersumpah, mereka husnul khotimah,” ujar Kiai Zainal yang juga Ketua PCNU Sidoarjo dengan nada haru.
Dia menegaskan bahwa seluruh pihak di lingkungan pesantren memiliki niat yang sama, yakni memberikan yang terbaik bagi semua.
Kiai Zainal pun mengapresiasi dedikasi para jurnalis yang terus memberitakan peristiwa ini dengan empati dan kepedulian.
“Terima kasih kepada teman-teman media yang telah berpartisipasi dan berempati terhadap peristiwa ini. Mudah-mudahan semua menjadi bagian dari catatan amal baik kita ketika kelak meninggal dunia,” ujarnya.
Selain itu, pihak Ponpes Al Khoziny juga mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan penanganan korban. Ia menyebut sinergi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sebagai bukti nyata semangat kebersamaan bangsa.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Basarnas, BNPB, BPBD, Damkar, relawan, dan seluruh unsur kementerian serta masyarakat yang telah memberikan tenaga, doa, dan empati. Ini adalah kebersamaan yang luar biasa,” katanya.
Sebagai bentuk penghormatan bagi para korban, Kiai Zainal Abidin mengungkapkan bahwa pihak alumni akan membadalkan umrah bagi santri yang wafat.
“Kami berikan hadiah berupa badal umrah kepada para korban, khususnya yang meninggal dunia. Karena banyak alumni dan santri kami yang berada di Mekkah, mereka akan membantu mendaftarkan dan melaksanakan badal umrah atas nama para korban,” jelasnya.
“InsyaAllah, para santri yang wafat telah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Bagi kami, mereka bukan hanya korban, tetapi syuhadaul ‘ilmi pejuang ilmu yang meninggalkan teladan bagi seluruh keluarga besar Al Khoziny,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wakili Pengurus, Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny Sampaikan Permintaan Maaf
Pewarta | : Syaiful Bahri |
Editor | : Deasy Mayasari |