Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Pengertian

Rabu, 17 Maret 2021 - 07:01
Ngopi Pagi: Pengertian Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma, Noor Shodiq Askandar

TIMES SIDOARJO, MALANGHARMONI kehidupan itu akan menjadi lebih indah kalua kita mau saling pengertian sahabat ngopi pagi. Masing masing orang menyadari posisinya dan kemudian mau memahami apa yang dilakukan orang lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Tentu, pengertian ini sepanjang masing masing masih berjalan dalam koridor aturan agama dan kehidupan bernegara serta koridor kehidupan yang lain.

Dengan demikian tidak perlu saling menyalahkan. Akan tetapi lebih mengarahkan kepada hak dan kewajiban masing masing. Yang di pemerintahan, silahkan mengambil kebijakan. Yang jadi pengusaha tetap menjalankan fungsi bisnis dan sosialnya, yang di organisasi kemasyarakatan terus menggelorakan kehidupan bermasyarakat yang lebih berdaya. Jika ada salah satu yang melakukan kesalahan, maka fihak lain boleh dan dianjurkan mengingatkan dengan cara yang baik. Mengutip sedikit ceramah gus Baha’ : salah satu yang menyebabkan terjadinya hiruk pikuk dalam kehidupan berbangsa ini, karena banyak orang berfikir, berkomentar, dan menilai sesuatu melebihi kapasitasnya.

Ada cerita menarik dari Rasulullah saw tentang indahnya saling pengertian dalam kehidupan Rasulullah saw. Cerita pertama, Ketika Rasulullah saw pulang dari bepergian lupa membawa oleh oleh buat istrinya (dalam cerita Rasulullah saw itu jika bepergian selalu membawa oleh oleh buat istri tercintanya). Rasulullah saw lalu mengambil batu dan dibungkus dengan baik untuk dibawa pulang, terus diberikan kepada istrinya. Siti Aisyah yang mengetahui oleh oleh yang tidak biasanya, tetap menerima dengan tersenyum dan kemudian menyimpannya dengan baik, tanpa protes ataupun bertanya barangkali Rasulullah saw keliru membawa.

Cerita kedua, suatu ketika Rasulullah saw pulang terlalu malam. Saat mengetuk pintu, tidak ada yang membuka. Kemudian Rasulullah saw duduk sampai tertidur dengan pulas karena kelelahan. Siti Aisyah r.a yang juga tertidur, kemudian bangun dan menyadari Rasulullah saw tidak ada di sisinya. Dia bingung kok Rasulullah saw belum ada disampingnya. Dicari di seluruh penjuru rumah tidak ketemu. Akhirnya dia membuka pintu dan menemukan Rasulullah saw yang tertidur pulas di depan pintu. Rasulullah saw yang kaget kemudian bangun, dan meminta maaf karena terlambat pulang. Karena takut mengagetkan, akhirnya menunggu dan tertidur. Siti Aisyah r.a yang mendengar itu kemudian menangis seraya juga meminta maaf karena tertidur saat menunggu Rasulullah saw. Tanpa terasa, beliau berdua sudah saling meminta maaf dan memaafkan atas hal yang terjadi.

Sungguh cerita ini indah dan bisa jadi pengingat agar kita menjaga saling pengertian dan tidak mengedepankan ego untuk menyalahkan yang lain. Seakan dirinya yang paling benar, dan orang lainlah sebagai sumber kesalahan. Cerita Rasulullah saw menggambarkan betapa saling pengertian itu akan membuat hidup ini lebih indah. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ?

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

Pewarta :
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sidoarjo just now

Welcome to TIMES Sidoarjo

TIMES Sidoarjo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.