TIMES SIDOARJO, JAKARTA – Tragedi longsoran salju melanda kawasan pegunungan Himalaya di Nepal pada Senin (3/11/2025), menewaskan tujuh pendaki, terdiri dari lima warga asing dan dua pemandu asal Nepal. Peristiwa itu terjadi di base camp Gunung Yalung Ri, yang berada di ketinggian sekitar 4.900 meter (16.070 kaki) di atas permukaan laut.
Selain korban tewas, lima pendaki asing lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Pihak berwenang belum mengungkap identitas maupun kewarganegaraan para korban.
Cuaca Buruk Hambat Upaya Penyelamatan
Tim penyelamat telah berjalan kaki menuju lokasi kejadian, sementara helikopter evakuasi gagal mencapai lokasi akibat cuaca buruk. Menurut juru bicara Pasukan Polisi Bersenjata Nepal, Shailendra Thapa, operasi udara akan kembali dilakukan pada Selasa pagi jika kondisi memungkinkan.
Gunung Yalung Ri, dengan ketinggian mencapai 5.600 meter (18.370 kaki), dikenal sebagai salah satu gunung yang relatif mudah didaki dan sering menjadi tujuan para pendaki pemula.
Nepal, Negeri di Atap Dunia
Nepal dikenal memiliki delapan dari empat belas gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest. Namun, kegiatan pendakian di negara Himalaya ini kerap diwarnai cuaca ekstrem dan risiko longsoran salju.
Awal bulan ini, seorang pendaki asal Korea Selatan dilaporkan tewas setelah terjebak badai hebat di salah satu puncak Himalaya di selatan Gunung Everest.
Pada musim gugur seperti saat ini, para pendaki biasanya memilih menaklukkan gunung-gunung yang lebih rendah sebelum datangnya musim hujan dan dingin ekstrem di musim dingin. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Petaka di Pegunungan Himalaya, Longsoran Salju Tewaskan 7 Pendaki
| Pewarta | : Antara | 
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |