TIMES SIDOARJO, SIDOARJO – Ratusan warga memadati Gedung Serbaguna Agrowisata Puspa, Lebo, Sidoarjo, Minggu (21/12/2025). Di ruang luas yang disulap menjadi panggung kepedulian itu, atas kolaborasi QUPRO Indonesia, HIPMI Sidoarjo, AKSI dan LMI menggelar konser kemanusiaan untuk membantu korban bencana di Sumatra dan Aceh.
Suasana penuh haru sekaligus harapan. Barisan ibu-ibu jamaah dan peserta tampak khusyuk mengikuti lantunan sholawat dan tausyiah tentang manfaat bersedekah.
Yang membuat acara semakin hangat adalah hadirnya tokoh agama dari Ponpes Bumi Sholawat, Gus Syaikhul Islam, Ketua HIPMI Sidoarjo M. Zakaria Dimas Pratama dan media partner TIMES Indonesia.
Semuanya bersatu dalam satu tujuan: mengulurkan tangan untuk saudara sebangsa yang sedang tertimpa musibah.
Sedekah sebagai Jalan Pertolongan
Dalam tausiyahnya, Gus Syaikhul menyampaikan pesan mendalam tentang nilai sedekah. Menurutnya, membantu sesama bukan sekadar memberi, tetapi bentuk perjuangan di jalan Allah.
“Berjuang di jalan Allah adakalanya dengan jiwa, adakalanya dengan harta,” ujar Gus Syaikhul di hadapan hadirin.
“Teman-teman kita di Sumatra dan Aceh kehilangan rumah, kehilangan harapan. Berinfaklah yang terbaik. Nominal memang bukan utama, tapi kalau sedikit terus ya cek nemene,” tambahnya.
Pesan itu disambut tawa kecil para jamaah, namun meninggalkan kesan kuat. Gus Syaikhul menegaskan bahwa Allah akan mengganti setiap donasi dengan rezeki yang lebih besar.

“Allah memberi jaminan kesejahteraan kepada mereka yang memikirkan saudara seimannya,” katanya.
Berdaganglah dengan Allah
Dalam momentum ini, Gus Syaikhul juga mengingatkan tentang tantangan ekonomi saat ini. Ia menggambarkan kondisi masyarakat yang semakin sulit lapangan pekerjaan menyusut, banyak pabrik tutup, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri juga.
“Hari ini ekonomi sedang sulit, banyak orang kehilangan pekerjaan. Di Karawang banyak pabrik besar, sekarang banyak yang tutup. Di Singapura ribuan outlet juga tutup,” ungkapnya.
Namun di tengah ujian itu, ia mengajak umat kembali pada keyakinan. “Jika engkau bangkrut, berdaganglah dengan Allah,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa perdagangan dengan Allah adalah satu-satunya bisnis yang tidak mungkin merugi. “Kalau ada bisnis yang tidak bisa bangkrut, itulah bisnis dengan Allah,” tegasnya.
Ketua HIPMI Sidoarjo, M. Zakaria Dimas Pratama, mengatakan konser kemanusiaan ini bukan sekadar penggalangan dana, melainkan gerakan kolektif.
“Kami berharap donasi ini dapat meringankan beban para korban bencana. Kolaborasi ini akan terus berjalan, tidak berhenti hari ini,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Konser Kemanusiaan untuk Korban Bencana Sumatra dan Aceh di Sidoarjo
| Pewarta | : Syaiful Bahri |
| Editor | : Deasy Mayasari |